3 Cara Terbitkan Buku Tanpa Langkah Konvensional
Tak dapat dipungkiri, jalan penulis mengarah ke penerbitan terbilang sulit. Penerbit besar sering mempertimbangkan nama penulis, besarnya modal, sampai jumlah pengekor di media sosial. Kalau anda tetap pemula, pertimbangan tersebut bisa buat nyali ciut. Tapi, tidak usah berkecil hati sebab sudah terdapat solusinya! Berikut teknik menerbitkan kitab tanpa tahapan konvensional!1. Pertama, ada teknik menerbitkan kitab dengan Self Publishing. Dengan teknik ini, kita dapat menyebutkan apa juga tanpa mengekor aturan penerbit
Bisa dikatakan, Self Publishing ialah model penerbitan kitab tanpa melibatkan pihak penerbit ternama. Di sini, anda menulis, menciptakan ilustrasi, sampai layout sendiri. Tiba saatnya mencetak, penulisnya sendiri yang menunaikan percetakan. Setelah kitab fisik jadi, penulis pun yang menjual.
Di sini, pengarang tidak menggalang kerja sama dengan instansi mana pun. Hak cipta sepenuhnya terdapat pada dirinya. Tidak terdapat logo penerbit dan percetakan, melulu nama pengarang dan alamat penulis.
Meski tersiar rumit, urusan ini telah umum di luar negeri. Robert T. Kiyosaki ialah salah satu yang merealisasikan ini. Ia sempat memasarkan karyanya di POM bensin. Kini, bahkan telah ada toko buku pilihan dan komunitas mencatat yang dapat kamu titipi dan membantumu dalam display penjualan.
Di samping lebih bebas dalam pelajaran di buku, royalti berupa deviden penjualan sepenuhnya milikmu. Waktu perampungan kitab juga lebih luwes karena tidak terdapat pihak beda yang memberi tenggat waktu. Modalnya juga terserah kita sebab jumlah lembar yang dicetak dan teknik pemasarannya, sesuai keterampilan kita.
Meski begitu, tetap ada kelemahan dari cara penerbitan ini. Kamu yang terbiasa dengan deadline, barangkali jadi bakal malas-malasan mengeluarkan buku. Kamu pun harus siap sedia kalau kitab yang telah dicetak, tidak segera terjual. Dari mencatat sampai promosi, dapat makan tenaga lebih banyak. Terakhir, kualitas tulisan dapat kurang terjaga sebab tidak terdapat editor.
2. Lalu, terdapat E-ways Publishing yang menciptakan tulisanmu berpotensi dibaca orang-orang dari semua dunia
Kalau Self Publishing menekankan pada format buku cetak, maka E-ways Publishing lebih ke format soft file. Dengan ini, ongkos untuk percetakan dapat dihapus. Bagi layout pun, sudah tidak sedikit website yang meluangkan template secara gratis. Dengan begitu, teknik membuatnya dapat dibilang gampang. Proses mengunggahnya juga mudah.
Karena persebarannya mengandalkan kekuatan internet, maka bukumu tadi punya bisa jadi dibaca secara global. Membacanya juga praktis banget karena dapat menggunakan pelbagai jenis gawai. Tidak ada ongkos cetak, tidak ada ongkos distribusi, serta go green. Orang tidak butuh ke toko kitab untuk membeli.
Jika kamu hendak menerbitkan kitab dengan cara ini, pelajarilah cara pembayaran online. Jika telah mendapatkan pembaca dari luar negeri, paling tidak anda punya Paypal guna memprosesnya. Kekurangan lain ialah tidak seluruh orang senang membawa lewat gawai dan mesti dapat menemukan pasar yang lumayan melek teknologi.
3. Terakhir, kamu dapat menerbitkan dengan teknik Print on Demand. Kamu bisa buat sendiri teaser bukumu guna promosi
Print on Demand ialah sistem di mana kitab yang anda tulis, melulu akan dicetak bila sudah terdapat permintaan. Jenis penerbitan ini melibatkan pihak ketiga. Ada yang dapat memproses editing sampai penyaluran sendiri. Ada pun mini publisher yang menawarkan paket jasa tersebut.
Keunggulan cara penerbitan ini ialah alur dari mencatat sampai terbit, terbilang lumayan teratur. Apalagi bila kamu memakai paket jasa dari mini publisher. Kamu tidak butuh susah menggali orang guna mengedit, menciptakan ilustrasi, hingga layout sebab sudah terdapat di dalam paketnya.
Kamu bisa buat teaser unik untuk promosi kitab dan modelnya pun menyesuaikan kantong. Cari saja paket yang termurah.
Namun kelemahan dari Print on Demand ialah distribusi dan pemasaran dapat jadi tidak seluas konvensional. Ini sebab karyamu tidak terpampang di toko buku. Karena melibatkan pihak ketiga, kamu pun perlu berbagi profit dengan penyalur.
Kemudian, memilih paket dari mini publisher berarti menerbitkan dana dan terdapat potensi tidak impas meskipun kecil jumlahnya. Persaingan dengan pengarang lain, lagipula yang telah punya nama, dapat membuatmu dirasakan remeh.
Itu dia teknik terbitkan kitab tanpa tahapan konvensional. Menarik dicoba, bukan? Sekali lagi, simaklah kekuatan dan keunggulan masing-masing teknik penerbitan, ya! Sesuaikan dengan modal yang anda miliki dan seberapa powerful tenagamu untuk mengeluarkan secara lebih independen.
Tidak ada komentar