Kisah Cinta Medsos Jadi True Love Jennifer & Irfan Bachdim
CASINO ONLINE - Siapa yang tak kenal Irfan Bachdim? Pesepakbola yang bermain di Bali United ini, sering dijadikan relationship goals bahkan keluarga goals oleh millennials. Bagaimana tidak? Hubungannya dengan Jennifer dan family kecilnya tampak manis nan bahagia. Namun sebelumnya, anda harus tahu dulu bagaimana cerita cinta Jennifer & Irfan Bachdim sebelum dua-duanya jadi sekuat sekarang.1. Sulit dipercaya, tapi dua-duanya saling mengenal karena "people you may know" di Facebook, lho!
Bagi beberapa orang, sulit meyakini Facebook sebagai ajang menggali jodoh. Di samping tidak dapat mengenal karakter dan mengejar chemistry secara riil, penipuan pun rawan terjadi. Tapi, tidak begitu dengan Irfan. Barangkali Tuhan memang telah menuntunnya saat menyaksikan profil Jennifer dalam kolom "people you may know" di Facebook.
Seperti tersihir, Irfan langsung tertarik begitu melihat potret Jennifer. Permintaan pertemanan juga nekad dikirim walau tidak terdapat satu juga mutual friend dan bertolak belakang negara. Sempat kaget, Jennifer tetap menerima pertemanan itu. Perkenalan berlanjut ke obrolan via Facebook Message.
2. Kalau dibilang pertemanan di media sosial tak butuh serius, beda halnya dengan Irfan. Selama berlatih di Indonesia, ia menyuruh Jen kopi darat!
Begitu mendapat anjuran obrolan lewat media sosial, Jennifer tetap bersikap biasa saja. Baginya, pertemanan di media sosial tidak perlu terlampau serius. Namun, kejadian selanjutnya bertolak belakang begitu Irfan dipanggil oleh Persatuan Sepak Bola Malang (Persema) dan dipanggil guna bermain di sana pada tahun 2010.
Selama itu, Irfan jadi punya peluang untuk berlatih di Jakarta. Kesempatan ini yang ia pakai guna kopi darat bareng Jennifer yang sedang mendatangi kerabat. Ternyata, santap malam berdua membuat setiap punya kesan yang mendalam. Ditambah lagi, Jen tahu bila mereka sama-sama punya darah Indonesia dari ayah dan Irfan menekuni sepakbola laksana Kim Kurniawan, adiknya.
3. LDR & namanya tengah tenar, sama sekali tidak menjadi godaan Irfan guna berpaling. Malahan, cintanya semakin powerful pada Jennifer
Bermain di Indonesia, nama Irfan mulai tenar dan digilai fans perempuan. Di ketika yang sama, Irfan masih menjalani LDR dengan sang kekasih yang terdapat di Jerman. Tapi, komunikasi mereka tak pernah putus. Ada Skype yang jadi jembatan dan menciptakan mereka semakin dekat.
Keyakinan Irfan juga semakin mantap lantaran kriteria pasangan yang ia cari, menyeluruh pada sosok wanita yang sempat menjalani modeling itu. Tak mengherankan bila Irfan berbicara telah mengejar true love.
4. Walau akhirnya sukses menyatukan hati dalam biduk lokasi tinggal tangga, perjuangan mereka menghadapi banyaknya perbedaan tidaklah mudah
Bisa dibilang, Irfan dan Jennifer memiliki lumayan perbedaan. Dari segi budaya, Irfan berdarah Jawa-Arab dan diagungkan di Belanda. Sementara, Jennifer berdarah Jerman-Tionghoa dan diagungkan di Jerman. Cara beranggapan dan bersikap mereka pastinya berbeda. Begitupun dengan karakter masing-masing.
Pernikahan mereka nyaris terganjal lantaran perbedaan keyakinan. Irfan menganut Islam, sedangkan Jennifer Kristen. Pernikahan mereka yang dilangsungkan di Jerman tidak dihadiri satu pun family Irfan. Namun, mereka membuktikan untuk dunia bila cinta mereka tidak pupus dan semakin menguat masing-masing detiknya.
BACA JUGA : Arti Nama 4 Anak Titi DJ Yang Kekinian, Namun Penuh Makna
5. Pada masa-masa mula mempunyai anak, dua-duanya dituntut kompak berkoordinasi lantaran Kiyomi sempat tidak mengenal ayahnya yang jauh bekerja
Pekerjaan Irfan yang membuatnya kerap beralih tempat, sempat menjadi bumerang baginya sendiri. Tahun 2012-2013, ia bergabung dalam kesebelasan sepakbola di Thailand dan terpisah dengan keluarganya. Suatu ketika bertemu, sang anak kesatu yang mempunyai nama Kiyomi, menampik kehadirannya.
Sempat nyaris pasrah, sokongan Jennifer yang melibatkan suaminya dalam pengasuhan membuahkan hasil! Kira-kira butuh waktu satu tahun sampai Kiyomi pulang akrab dan mengenal sosok Irfan sebagai ayahnya. Hal ini pastinya tidak bakal terwujud bila tidak terdapat koordinasi yang apik, bukan?
Tidak ada komentar