Di Depanmu Aku Malu-malu Memandangmu
SLOT GAME ONLINE - Pernahkah kalian menyukai seseorang namun tak berani mengungkapkan atau tak dapat mengungkapkan sebab memiliki dalil tertentu? Kira-kira itulah yang aku alami ketika ini. Dari sekian teman-teman lelaki yang aku miliki mengapa hati ini malah memilih anda untuk jadi labuhan cinta. Hubungan pertemanan yang anda jalani terbilang singkat dikomparasikan dengan teman-teman yang lain. Kita saling kenal tidak cukup lebih dua tahun, namun baru setahun ini anda resmi menjadi teman. Kita yang bermula hanya bertemu tanpa suatu senyum atau sapaan tiba-tiba bermetamorfosa menjadi pertemanan yang hangat. Pertemanan yang sarat dengan canda, tawa, tangis, dan doa.
Sejujurnya aku suka dengan hubungan anda yang terjalin ketika ini. Kamu yang seorang lelaki dewasa, dan aku yang masih pertengahan kepala dua. Usia anda terpaut 8 tahun, kadang aku suka merasa lucu dengan diri sendiri. Ini kesatu kalinya aku berteman dengan seorang lelaki dengan rentang umur yang lumayan jauh. Namun, aku suka dengan pertemanan ini, anda mampu menyerahkan dukungan, motivasi, dan pelajaran-pelajaran mengenai hidup. Aku suka sekali menemukan perhatian darimu andai kita sedang bercerita, caramu mendengarkan, caramu menatap, dan caramu menanggapi ceritaku. Namun, tersebut bukan dalil utama yang bikin aku menyenangi kamu. Ada sesuatu dalam dirimu yang dapat membuat aku nyaman dan percaya bila kamu sosok yang aku butuhkan.
Namun, sejujurnya aku tidak banyak khawatir, fobia kalau-kalau anda menyadari ada evolusi dalam hatiku. Aku takut anda menyadari bahwa aku mulai mencintaimu. Aku takut anda pergi demi guna membunuh perasaan yang terdapat untukmu. Bukan sebab aku tak mengenalmu, aku tahu anda bukan lelaki seperti itu. Satu tahun berdampingan dengamu lumayan membuat aku mengerti anda pria laksana apa. Namun, bukankah rasa khawatir tersebut perasaan yang timbul begitu saja? Aku meletakankan segala ke khawatiranku untuk Tuhanku, aku biarkan Tuhan yang bekerja dalam perkaraku.
Hari demi hari aku nikmati, aku berjuang mengabaikan masing-masing rasaku dan aku hendak terus berada dekat disekitarmu. Aku tida hendak merusak apa yang telah terjalin baik salah satu kita. Aku jajaki menanyakan lagi pada hati, apakah rasa ini benar adanya? Aku sempat berfikir barangkali ini rasa sesaat yang timbul, namun ternyata tidak. Sempat terpikir untuk mengaku apa yang terdapat di hati dan fikiranku. Namun, kelihatannya aku tidak jarang kali saja belom siap guna setiap bisa jadi jawaban yang akan anda berikan. Lagi-lagi aku melalaikan setiap peluang dan melalaikan perasaan yang terdapat di hati.
Satu urusan yang mesti anda tahu, aku tidak jarang kali menyebut namamu dalam masing-masing doaku. Aku tidak berani menuliskan perasaanku padamu, jangankan untuk mengaku sekedar menatap matamu tidak banyak lebih lama juga aku tidak berani. Di dalam masing-masing doa, aku tidak jarang kali menyebut namamu dan bercerita jujur untuk Tuhan mengenai rasaku padamu. Dalam masing-masing doa dan tangisku, aku tidak jarang kali meminta supaya kamu menerima segala hal-hal baik. Aku tahu anda belom lagi membuka hati guna wanita manapun sesudah luka yang begitu dalam dari masa kemudian dan dengan egoisnya, aku pernah meminta untuk Tuhan supaya kamu tidak dipertemukan dengan perempuan lain di samping aku. Aku minta untuk Tuhan supaya hubungan kita dapat berlanjut kehubungan yang lebih serius, bukan sekedar teman atau kakak laki-laki.
Sedikit demi tidak banyak aku meminimalisir keegoisanku, aku bukan lagi mendoakan supaya kamu tidak bertemu perempuan lain di samping aku. Aku mengolah topik doaku, supaya kiranya aku diserahkan petujuk guna menjadi pantas bersanding denganmu nantinya. Aku merubah sedikit-sedikit hal-hal yang tidak cukup baik. Sehingga aku tidak saja sebatas menantikan jawaban doa dari Tuhan. Aku dapat menjadi di antara dari jawaban doa dari Tuhan untukmu.
Tidak ada komentar